Jumat, 16 Desember 2011

Sejarah matematika

 
SEJARAH
Evolusimatematika dapat dipandang sebagai sederetanabstraksiyang selalu  bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku pada banyak binatang, adalah tentang bilangan: pernyataan bahwa dua apel dan dua jeruk (sebagai contoh) memiliki jumlah yang sama.Selain mengetahui caramencacah objek-objek 
 fisika
, manusia prasejarahjugamengenali cara mencacah besaran
abstrak 
, sepertiwaktu— hari,musim, tahun. Aritmetika dasar ( penjumlahan, pengurangan,  perkalian, dan pembagian) mengikuti secara alami.Langkah selanjutnya memerlukan  penulisanatau sistem lain untuk mencatatkan  bilangan, semisaltaliatau dawai bersimpul yang disebut quipudipakai oleh bangsa Incauntuk menyimpan data numerik.Sistem bilangan ada banyak dan bermacam- macam, bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisanMesir KunodiKerajaan Tengah Mesir , Lembaran Matematika Rhind. Sistem bilangan MayaPenggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah,   pelukisan, dan pola-pola penenunan dan pencatatan waktu dan tidak pernah  berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orangBabiloniadanMesir  Kunomulai menggunakan aritmetika, aljabar , dan geometri untuk penghitungan pajak   dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, danastronomi.Pengkajian matematika yang sistematis di dalam kebenarannya sendiri dimulai pada zamanYunani Kuno antara tahun 600 dan 300 SM.
3
 
Matematika sejak saat itu segera berkembang luas, dan terdapat interaksi bermanfaatantara matematika dansains, menguntungkan kedua belah pihak. Penemuan- penemuan matematika dibuat sepanjang sejarah dan berlanjut hingga kini. MenurutMikhail B. Sevryuk, pada Januari 2006 terbitanBulletin of the AmericanMathematical Society, "Banyaknya makalah dan buku yang dilibatkan di dalam basisdataMathematical Reviewssejak 1940 (tahun pertama beroperasinya MR) kinimelebihi 1,9 juta, dan melebihi 75 ribu artikel ditambahkan ke dalam basis data itutiap tahun. Sebagian besar karya di samudera ini berisiteoremamatematika baru beserta bukti-buktinya."
Ilham, matematika murni dan terapan, dan estetika
4
 
Sir  Isaac Newton(1643-1727), seorang   penemu kalkulus infinitesimal .
Matematika muncul pada saat dihadapinya masalah-masalah yang rumit yangmelibatkan kuantitas, struktur, ruang, atau perubahan. Mulanya masalah-masalah itudijumpai di dalam perdagangan, pengukuran tanah, dan kemudianastronomi; kini, semua ilmu pengetahuan menganjurkan masalah-masalah yang dikaji oleh paramatematikawan, dan banyak masalah yang muncul di dalam matematika itu sendiri.Misalnya, seorang fisikawan Richard Feynmanmenemukanrumus integral lintasan  mekanika kuantummenggunakan paduan nalar matematika dan wawasan fisika, danteori dawaimasa kini, teori ilmiah yang masih berkembang yang berupayamembersatukan empatgaya dasar alami,terus saja mengilhami matematika baru. Beberapa matematika hanya bersesuaian di dalam wilayah yang mengilhaminya, danditerapkan untuk memecahkan masalah lanjutan di wilayah itu. Tetapi seringkalimatematika diilhami oleh bukti-bukti di satu wilayah ternyata bermanfaat juga di banyak wilayah lainnya, dan menggabungkan persediaan umum konsep-konsepmatematika. Fakta yang menakjubkan bahwa matematika "paling murni" sering beralih menjadi memiliki terapan praktis adalah apa yang Eugene Wigne  memanggilnya sebagai "Ketidakefektifan Matematika tak ternalar di dalam IlmuPengetahuan Alam".Seperti di sebagian besar wilayah pengkajian, ledakan pengetahuan di zaman ilmiahtelah mengarah pada pengkhususan di dalam matematika. Satu perbedaan utamaadalah di antaramatematika murnidanmatematika terapan: sebagian besa matematikawan memusatkan penelitian mereka hanya pada satu wilayah ini, dan
5
 
kadang-kadang pilihan ini dibuat sedini perkuliahan program sarjanamereka. Beberapa wilayah matematika terapan telah digabungkan dengan tradisi-tradisi yang bersesuaian di luar matematika dan menjadi disiplin yang memiliki hak tersendiri,termasuk statistika,riset operasi, danilmu komputer . Mereka yang berminat kepada matematika seringkali menjumpai suatu aspek estetikatertentu di banyak matematika. Banyak matematikawan berbicara tentang
keanggunan
matematika,estetikayang tersirat, dankeindahandari dalamnya. Kesederhanaan dan keumumannya dihargai. Terdapat keindahan di dalamkesederhanaan dan keanggunan buktiyang diberikan, semisal buktiEuclidyakni  bahwa terdapat tak-terhingga banyaknya bilangan prima, dan di dalammetode numerik yang anggun bahwa perhitungan laju, yaknitransformasi Fourier cepat.G. H. Hardydi dalam
mengungkapkan keyakinan bahwa penganggapan estetika ini, di dalamnya sendiri, cukup untuk mendukung pengkajianmatematika murni.
Para matematikawan sering bekerja keras menemukan buktiteorema yang anggun secara khusus, pencarianPaul Erdőssering berkutat padasejenis pencarian akar dari "Alkitab" di manaTuhantelah menuliskan bukti-bukti kesukaannya. Kepopularanmatematika rekreasiadalah isyarat lain bahwakegembiraan banyak dijumpai ketika seseorang mampu memecahkan soal-soalmatematika.
Matematika sebagai ilmu pengetahuan
6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar